AGAMA ADALAH KOMITMEN
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Hadis Dakwah
Dosen
Pengampu: Abdul Satar, M.Ag
Disusun Oleh:
Siti Mumayzah (1401016037)
M.Faliqul Isbah
(1401016038)
Arifuddin
Nafi (1401016040)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
I. PENDAHULUAN
Berpegang
teguh dengan agama adalah sadar untuk untuk kembali kepada Al-qur’an yang agung
baik dengan menghafal, membaca dan mengamalkan. Dia adalah tali (agama)Allah swt, jalan yang lurus dan
barang siapa yang berpegang pada tali
Allah Swt. maka Allah akan menjaganya dan barang siapa yang berpaling, maka dia
akan tersesat dan menyimpang. tujuan utama diturunkan Al-Qur’an secara
berangsur-angsur adalah untuk mengokohkan keberadaanya (di dalam hati).
Sebagian Ulama ada yang mengatakan bahwa tali ( agama) Allah itu adalah Dinullah. Menurut sebagian Ulama’ yang
lain, taat kepada Allah, ikhlas dalam bertaubat, janji Allah. Al-Imaam Fakhrur
Razi menyimpulkan bahwa seluruh penafsiran tersebut pada hakekatnya saling
melengkapi, karena al-qur’an janji Allah, Dinnullah taat kepada Allah dan
al-jama’ah dapat menyelamatkan orang yang berpegang teguh supaya tidak terjatuh
kedalam dasar neraka jahanam, maka hal-hal tersebut dijadikan sebagai tali
Allah agar mereka bepegangan teguh dengannya
II. RUMUSAN MASALAH
A.
Apakah pengertian agama adalah komitmen (an-nasihah)
B.
Apa keutamaan berpegang teguh pada agama
III. PEMBAHASAN
A.
Pengertian agama adalah komitmen (an-nasihah)
Para ulama berkata makna nasihat
untuk Allah ta’ala adalah beriman kepada Allah SAW, meniadakan sekutu baginya,
meninggalkan keingkaran terhadap sifat-sifatnya, menyifatinya dengan semua
sifat kesempurnaan dan keagungan, memahasucikannya dari seluruh kekurangan,
menaatinya, menghindari dari kemaksiatan kepadanya, mencintai dan membenci
karenanya, mencintai siapa yang menaatinya, memusuhi orang yang bermaksiat
kepadanya, berjihad melawan orang kafir kepadanya,mengakui dan mensyukuri
nikmatnya, ikhlas dalam segala urusan, berdo’a dan memberikan anjuran untuk
merealisasikan semua sifat tersebut, bersikap simpatik kepada seluruh manusia
atau siapa yang memungkinkan diantara mereka berdasarkan semuanya itu.
Adapun nasihat
untuk kitab Allah Ta’ala adalah beriman bahwa ia merupakan firman Allah dan
kitab yang diturunkannya, tidak ada ucapan manusia yang serupa dengannya dan
tidak ada seorangpun diantara makluknya yang mampu membuat yang serupa
dengannya. Selanjutnya mengagungkan dan membacanya dengan sebenar-benarnya
bacaan, dengan bacaan yang baik, dengan melafalkan huruf-hurufnya secara benar,
dan disertai dengan kekhusyukannya. Disamping itu, juga melaksanakan ayat-ayat
mukhkamnya, percaya penuh dengan ayat-ayat mutasyabihatnya: mempelajari mana
ayat-ayat yang umum, mana yang khusus, mana yang nasikh, dan mana yang mansukh,
menyebarkan ilmu-ilmunya, mendakwahkannya dan mendakwahkannyasemua yang telah
kami sebutkan mengenai nasihat kepada kitabnya dimuka[1].
Adapun nasihat
kepada rasulnya adalah membenarkan risalah beliau, mengimani seluruh ajaran
yang dibawa beliau, menaati beliau dalam segala perintah dan larangan beliau,
membela beliau sesama hidup semasa hidup maupun sesudah beliau wafat, memusuhi
siapa yang memusuhinya dan berwala’ kepada siapa yang berwalak kepaanya.
Kemudian, menghormati haknya, menghidupkan sunnahnya, menyebarkan dakwahnya,
menghilangkan tuduhan-tuduhan jahat mengenai sunnah tersebut, menyebarkan ilmu
mengenainya, mempelajarinya,berdo’a untuknya, bersikap lemah lembut dalam
mempelajarinya, mengajarkannya, mengagungkannya, dan menghormatinya.
Adapun nasihat bagi imam-imam kaum
muslimin adalah membantu mereka dalam kebenaran, menaati mereka dalam
kebenaran, memerintahkan mereka untuk melaksanakannya, melarang dan mengigatkan
mereka dengan santun, memberi tahu mereka tentang apa yang mereka lalaikan dan
tentang hak-hak kaum muslimin yang belum mereka ketahui, tidak memberontak
terhadap mereka, dan menyatukan hati kaum muslimin supaya menaati mereka.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ
تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ
النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ
وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: Dari Abu Ruqoyah Tamim ra, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Agama adalah nasehat, kami
bertanya, untuk siapa? Beliau
bersabda: Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya serta imam-imam dan umumnya kaum
muslimin (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Nasihat adalah kewajiban yang barang
siapa telah melaksanakannya, maka ia mendapatkan pahala, sedangan kewajibannya
gugur bagi yang lain. nasihat adalah kewajiban yang diukur dengan kadar
kemampuan apabila pemberi nasihat mengetahui bahwa nasihatnya akan diterima,
perintahnya ditaati, dan ia tidak khawatir dirinya ditimpa hal-hal yang
dibencinya[2].
Nabi bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا
اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ
وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Artinya: Dari Abu
Hurairah ra,
Rasulullah saw bersabda,“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang
lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah
salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila
dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin
lalu memuji Allah maka doakanlah dia dengan bacaan yarhamukallah, apabila dia
sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)[3].
B.
keutamaan berpegang teguh pada agama
Sikap berpegang teguh kepada allah memiliki keutamaan yang
akan diberikan oleh-nya, sebagai mana tertulis dalam al qur’an.
1. Sikap bepegang
teguh kepada allah merupakan petunjuk pada jalan yang lurus. Allah swt
berfirman, barang siapa yang berpegang teguh pada agama allah, maka
sesungguhnya dia telah diberi petunjuk pada jalan yang lurus, allah berfirman
y#øx.urtbrãàÿõ3s?öNçFRr&ur4n=÷Fè?öNä3øn=tæàM»t#uä«!$#öNà6Ïùur¼ã&è!qßu3`tBurNÅÁtF÷èt«!$$Î/ôs)sùyÏèd4n<Î):ÞºuÅÀ8LìÉ)tFó¡BÇÊÉÊÈ
Artinya:Pada
ayat tersebut allah menyatakan bahwa barang siapa yang berpegang teguh kepada
allah, sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus (QS. Ali Imran 3:101).
2.
Sikap berpegang teguh kepada jalan allah akan dapat menjinakkan
hati, sekaligus meraih keselamatan diri dari siksa api neraka. Karena itu jalan
untuk mendapatkan hidayah diperoleh dari sikap berpegang teguh kepada allah.Allah
swt berfirman
(#qßJÅÁtGôã$#urÈ@ö7pt¿2«!$#$YèÏJy_wur(#qè%§xÿs?4(#rãä.ø$#ur|MyJ÷èÏR«!$#öNä3øn=tæøÎ)÷LäêZä.[ä!#yôãr&y#©9r'sùtû÷üt/öNä3Î/qè=è%Läêóst7ô¹r'sùÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/$ZRºuq÷zÎ)÷LäêZä.ur4n?tã$xÿx©;otøÿãmz`ÏiBÍ$¨Z9$#Nä.xs)Rr'sù$pk÷]ÏiB3y7Ï9ºxx.ßûÎiüt6ãª!$#öNä3s9¾ÏmÏG»t#uä÷/ä3ª=yès9tbrßtGöksEÇÊÉÌÈ
Artinya:Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) allah,
dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan,
maka allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah karena nikmat allah,
orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah allah menerangkan ayat-ayatnya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Qs. Ali imran 3:103).
3.
Dengan beriman kepada allah allah dan berpegang teguh kepada-nya,
allah akan memberikan nikmat kepada kita, yakni memasukkan kita
kedalam rahmat-nya dan keutamaan-nya, dan ditunjukkan jalan yang lurus. Allah
swt berfirman
$¨Br'sùúïÏ%©!$#(#qãYtB#uä«!$$Î/(#qßJ|ÁtFôã$#ur¾ÏmÎ/öNßgè=Åzôã|¡sùÎû7puH÷quçm÷ZÏiB9@ôÒsùuröNÍkÏökuurÏmøs9Î)$WÛºuÅÀ$VJÉ)tGó¡BÇÊÐÎÈ
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan
mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya.
dan menunjuki mereka kepada jalan yang Lurus (untuk sampai) kepada-Nya (qs. An
nisa’ 4:175).
4.
Berjihad dijalan allah, sikap berpegang teguh kepada-nya, niscaya
allah akan menjadi penolong dan pembela kita. Firmanya, dan berjihadlah kamu
pada jalan allah dengan jihad yang sebenar-benarnya[4].
Bahwa islam
adalah agama allah swt, sebagaimana yang telah diungkakan oleh firmannya.
¨bÎ)úïÏe$!$#yYÏã«!$#ÞO»n=óM}$#3$tBury#n=tF÷z$#úïÏ%©!$#(#qè?ré&|=»tGÅ3ø9$#wÎ).`ÏBÏ÷èt/$tBãNèduä!%y`ÞOù=Ïèø9$#$Jøót/óOßgoY÷t/3`tBuröàÿõ3tÏM»t$t«Î/«!$# cÎ*sù©!$#ßìÎ| É>$|¡Ïtø:$#ÇÊÒÈ
Artinya:.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab,
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (qs. Ali imran 3:19).
Barang siapa
yang meinggal dunia dengan memegang teguh akidah, niscaya ia termsuk penghuni
surga. Tetapi dengan syarat dengan menjalankan semua kewajiban dan jauh dari
hal-hal yang diharamkan. Apabila berbuat demikian maka niscaya ia masuk surga
tanpa di hisab[5].
IV. KESIMPULAN
Nasihat adalah kewajiban yang barang siapa telah melaksanakannya,
maka ia mendapatkan pahala, sedangan kewajibannya gugur bagi yang lain. nasihat
adalah kewajiban yang diukur dengan kadar kemampuan apabila pemberi nasihat
mengetahui bahwa nasihatnya akan diterima, perintahnya ditaati, dan ia tidak
khawatir dirinya ditimpa hal-hal yang dibencinya. Berpegang teguh dengan agama atau
tali allah adalahjalan yang lurus maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk.
Adapun keutamaan berpegang teguh kepada
agama allah. Pertama, petunjuk pada jalan yang lurus. Kedua, menjinakkan hati. Ketiga,
allah akan memberikan nikmat kepada kita. Keempat,
Berjihad dijalan allah.
V. PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
DAFTRA
PUSTAKA
Iwadh, Ahmad Abduh. Mutiara Hais Qudsi, Bandung: Mizan Pustaka, 2008
Nawawi, Imam. Syarah Hadits Arba’in, Solo: Al
Qowam, 2014
Nashif, Syekh Manshur Ali. Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah Saw, Bandung: Sinar Baru, 1993
https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html
diakses pada 27 september pukul 21:14
wib
[1]Imam
Nawawi, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Al Qowam, 2014) hlm 96-97
[2]
Imam Nawawi, Syarah Hadits Arba’in, hlm 98-99
[3]https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html diakses pada 27 september
pukul 21:14 wib
[4] Ahmad Abduh Iwadh, Mutiara Hais Qudsi, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2008) hlm 194-196
[5]Syekh Manshur Ali
Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadis
Rasulullah Saw, (Bandung: Sinar Baru, 1993) hlm 43-44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar