Senin, 05 Juni 2017

agama adalah komitmen



AGAMA ADALAH KOMITMEN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadis Dakwah
Dosen Pengampu: Abdul Satar, M.Ag


Disusun Oleh:
Siti Mumayzah           (1401016037)
M.Faliqul Isbah          (1401016038)
Arifuddin Nafi                        (1401016040)
           

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016

                I.   PENDAHULUAN
Berpegang teguh dengan agama adalah sadar untuk untuk kembali kepada Al-qur’an yang agung baik dengan menghafal, membaca dan mengamalkan. Dia adalah tali (agama)Allah swt, jalan yang lurus dan barang siapa yang berpegang  pada tali Allah Swt. maka Allah akan menjaganya dan barang siapa yang berpaling, maka dia akan tersesat dan menyimpang. tujuan utama diturunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah untuk mengokohkan keberadaanya (di dalam hati). Sebagian Ulama ada yang mengatakan bahwa tali ( agama) Allah itu adalah Dinullah. Menurut sebagian Ulama’ yang lain, taat kepada Allah, ikhlas dalam bertaubat, janji Allah. Al-Imaam Fakhrur Razi menyimpulkan bahwa seluruh penafsiran tersebut pada hakekatnya saling melengkapi, karena al-qur’an janji Allah, Dinnullah taat kepada Allah dan al-jama’ah dapat menyelamatkan orang yang berpegang teguh supaya tidak terjatuh kedalam dasar neraka jahanam, maka hal-hal tersebut dijadikan sebagai tali Allah agar mereka bepegangan teguh dengannya

             II.   RUMUSAN MASALAH
A. Apakah pengertian agama adalah komitmen (an-nasihah)
B.  Apa keutamaan berpegang teguh pada agama










          III.   PEMBAHASAN
A. Pengertian agama adalah komitmen (an-nasihah)
Para ulama berkata makna nasihat untuk Allah ta’ala adalah beriman kepada Allah SAW, meniadakan sekutu baginya, meninggalkan keingkaran terhadap sifat-sifatnya, menyifatinya dengan semua sifat kesempurnaan dan keagungan, memahasucikannya dari seluruh kekurangan, menaatinya, menghindari dari kemaksiatan kepadanya, mencintai dan membenci karenanya, mencintai siapa yang menaatinya, memusuhi orang yang bermaksiat kepadanya, berjihad melawan orang kafir kepadanya,mengakui dan mensyukuri nikmatnya, ikhlas dalam segala urusan, berdo’a dan memberikan anjuran untuk merealisasikan semua sifat tersebut, bersikap simpatik kepada seluruh manusia atau siapa yang memungkinkan diantara mereka berdasarkan semuanya itu.
Adapun nasihat untuk kitab Allah Ta’ala adalah beriman bahwa ia merupakan firman Allah dan kitab yang diturunkannya, tidak ada ucapan manusia yang serupa dengannya dan tidak ada seorangpun diantara makluknya yang mampu membuat yang serupa dengannya. Selanjutnya mengagungkan dan membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan, dengan bacaan yang baik, dengan melafalkan huruf-hurufnya secara benar, dan disertai dengan kekhusyukannya. Disamping itu, juga melaksanakan ayat-ayat mukhkamnya, percaya penuh dengan ayat-ayat mutasyabihatnya: mempelajari mana ayat-ayat yang umum, mana yang khusus, mana yang nasikh, dan mana yang mansukh, menyebarkan ilmu-ilmunya, mendakwahkannya dan mendakwahkannyasemua yang telah kami sebutkan mengenai nasihat kepada kitabnya dimuka[1].
Adapun nasihat kepada rasulnya adalah membenarkan risalah beliau, mengimani seluruh ajaran yang dibawa beliau, menaati beliau dalam segala perintah dan larangan beliau, membela beliau sesama hidup semasa hidup maupun sesudah beliau wafat, memusuhi siapa yang memusuhinya dan berwala’ kepada siapa yang berwalak kepaanya. Kemudian, menghormati haknya, menghidupkan sunnahnya, menyebarkan dakwahnya, menghilangkan tuduhan-tuduhan jahat mengenai sunnah tersebut, menyebarkan ilmu mengenainya, mempelajarinya,berdo’a untuknya, bersikap lemah lembut dalam mempelajarinya, mengajarkannya, mengagungkannya, dan menghormatinya.
Adapun nasihat bagi imam-imam kaum muslimin adalah membantu mereka dalam kebenaran, menaati mereka dalam kebenaran, memerintahkan mereka untuk melaksanakannya, melarang dan mengigatkan mereka dengan santun, memberi tahu mereka tentang apa yang mereka lalaikan dan tentang hak-hak kaum muslimin yang belum mereka ketahui, tidak memberontak terhadap mereka, dan menyatukan hati kaum muslimin supaya menaati mereka.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ   وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: Dari Abu Ruqoyah Tamim ra, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Agama adalah nasehat, kami bertanya,  untuk siapa?  Beliau bersabda: Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya serta imam-imam dan umumnya kaum muslimin (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Nasihat adalah kewajiban yang barang siapa telah melaksanakannya, maka ia mendapatkan pahala, sedangan kewajibannya gugur bagi yang lain. nasihat adalah kewajiban yang diukur dengan kadar kemampuan apabila pemberi nasihat mengetahui bahwa nasihatnya akan diterima, perintahnya ditaati, dan ia tidak khawatir dirinya ditimpa hal-hal yang dibencinya[2]. Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia dengan bacaan yarhamukallah, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)[3].

B.  keutamaan berpegang teguh pada agama
Sikap berpegang  teguh kepada allah memiliki keutamaan yang akan diberikan oleh-nya, sebagai mana tertulis dalam al qur’an.
1.    Sikap bepegang teguh kepada allah merupakan petunjuk pada jalan yang lurus. Allah swt berfirman, barang siapa yang berpegang teguh pada agama allah, maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk pada jalan yang lurus, allah berfirman
y#øx.urtbrãàÿõ3s?öNçFRr&ur4n=÷Fè?öNä3øn=tæàM»tƒ#uä«!$#öNà6ŠÏùur¼ã&è!qßu3`tBurNÅÁtF÷ètƒ«!$$Î/ôs)sùyÏèd4n<Î):ÞºuŽÅÀ8LìÉ)tFó¡BÇÊÉÊÈ
Artinya:Pada ayat tersebut allah menyatakan bahwa barang siapa yang berpegang teguh kepada allah, sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus  (QS. Ali Imran 3:101).
2.    Sikap berpegang teguh kepada jalan allah akan dapat menjinakkan hati, sekaligus meraih keselamatan diri dari siksa api neraka. Karena itu jalan untuk mendapatkan hidayah diperoleh dari sikap berpegang teguh kepada allah.Allah swt berfirman
(#qßJÅÁtGôã$#urÈ@ö7pt¿2«!$#$YèÏJy_Ÿwur(#qè%§xÿs?4(#rãä.øŒ$#ur|MyJ÷èÏR«!$#öNä3øn=tæøŒÎ)÷LäêZä.[ä!#yôãr&y#©9r'sùtû÷üt/öNä3Î/qè=è%Läêóst7ô¹r'sùÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/$ZRºuq÷zÎ)÷LäêZä.ur4n?tã$xÿx©;otøÿãmz`ÏiBÍ$¨Z9$#Nä.xs)Rr'sù$pk÷]ÏiB3y7Ï9ºxx.ßûÎiüt6リ!$#öNä3s9¾ÏmÏG»tƒ#uä÷/ä3ª=yès9tbrßtGöksEÇÊÉÌÈ
Artinya:Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah karena nikmat allah, orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah allah menerangkan ayat-ayatnya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Qs. Ali imran 3:103).
3.    Dengan beriman kepada allah allah dan berpegang teguh kepada-nya, allah akan memberikan nikmat kepada kita, yakni memasukkan kita kedalam rahmat-nya dan keutamaan-nya, dan ditunjukkan jalan yang lurus. Allah swt berfirman
$¨Br'sùšúïÏ%©!$#(#qãYtB#uä«!$$Î/(#qßJ|ÁtFôã$#ur¾ÏmÎ/öNßgè=Åzôã|¡sùÎû7puH÷quçm÷ZÏiB9@ôÒsùuröNÍkÏökuurÏmøs9Î)$WÛºuŽÅÀ$VJŠÉ)tGó¡BÇÊÐÎÈ
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang Lurus (untuk sampai) kepada-Nya (qs. An nisa’ 4:175).
4.    Berjihad dijalan allah, sikap berpegang teguh kepada-nya, niscaya allah akan menjadi penolong dan pembela kita. Firmanya, dan berjihadlah kamu pada jalan allah dengan jihad yang sebenar-benarnya[4].
Bahwa islam adalah agama allah swt, sebagaimana yang telah diungkakan oleh firmannya.
¨bÎ)šúïÏe$!$#yYÏã«!$#ÞO»n=óM}$#3$tBury#n=tF÷z$#šúïÏ%©!$#(#qè?ré&|=»tGÅ3ø9$#žwÎ).`ÏBÏ÷èt/$tBãNèduä!%y`ÞOù=Ïèø9$#$Jøót/óOßgoY÷t/3`tBuröàÿõ3tƒÏM»tƒ$t«Î/«!$# cÎ*sù©!$#ßìƒÎŽ| É>$|¡Ïtø:$#ÇÊÒÈ
Artinya:. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (qs. Ali imran 3:19).
Barang siapa yang meinggal dunia dengan memegang teguh akidah, niscaya ia termsuk penghuni surga. Tetapi dengan syarat dengan menjalankan semua kewajiban dan jauh dari hal-hal yang diharamkan. Apabila berbuat demikian maka niscaya ia masuk surga tanpa di hisab[5].
        IV.     KESIMPULAN
Nasihat adalah kewajiban yang barang siapa telah melaksanakannya, maka ia mendapatkan pahala, sedangan kewajibannya gugur bagi yang lain. nasihat adalah kewajiban yang diukur dengan kadar kemampuan apabila pemberi nasihat mengetahui bahwa nasihatnya akan diterima, perintahnya ditaati, dan ia tidak khawatir dirinya ditimpa hal-hal yang dibencinya. Berpegang teguh dengan agama atau tali allah adalahjalan yang lurus maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk. Adapun keutamaan berpegang  teguh kepada agama allah. Pertama, petunjuk pada jalan yang lurus. Kedua, menjinakkan hati. Ketiga, allah akan memberikan nikmat kepada kita. Keempat, Berjihad dijalan allah.

           V.     PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.









DAFTRA PUSTAKA
Iwadh, Ahmad Abduh. Mutiara Hais Qudsi, Bandung: Mizan Pustaka, 2008
Nawawi, Imam. Syarah Hadits Arba’in, Solo: Al Qowam, 2014
Nashif, Syekh Manshur Ali. Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah Saw, Bandung: Sinar Baru, 1993
https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html diakses pada 27 september  pukul 21:14 wib


[1]Imam Nawawi, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Al Qowam, 2014) hlm 96-97
[2] Imam Nawawi, Syarah Hadits Arba’in, hlm 98-99
[4] Ahmad Abduh Iwadh, Mutiara Hais Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2008) hlm 194-196
[5]Syekh Manshur Ali Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah Saw, (Bandung: Sinar Baru, 1993) hlm 43-44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar